Jangan bilang tak suka
terong jika belum pernah makan terong. Jangan bilang anti ini itu jika belum
tahu rasanya betul. Coba saja kenalan dulu, pelan pelan bakal kaurasa candunya
menjalar-jalar. Ha!
Seperti yang satu ini.
Coba lihat saja saat musik dan panggung mulai digoyang. Telinga mana yang tak
terpikat penasaran. Mata mana yang tak menganga pingin lihat. Mungkin saat itu kamu, jika diterjemahkan
dengan gelagat sinema elektronik: ini adalah momen ketika rambut si wanita
berkibar kibar dan menebar ekstase untuk si lelaki dengan dentuman cihui musik
aduhai. Ha!
Hingar bingarnya bisa
jadi serupa deskripsi simbah di enampuluhan saat orang orang tertawa gembira
sekali dengan tari genjer genjer. Tapi hiburan rakyat yang ini tidak serumit
tari genjer, karena politik sekarang sudah remeh. Jadi tidak perlu
mengait-ngaitkan hiburan ini dengan sebuah manifestasi politik kiri-kanan atau
keribetan lainnya. Cukup nikmati saja dengan bersahaja, atau ikut goyang jika
kau mau.
Jangan melulu kau
lihat biduannya. Sebentar - sebentar coba kau dengarkan liriknya, maka kau akan
tersenyum geli. Pelipur lara, penghapus angkara, obat luka dunia. Tabik! :)
*gambar dari hot.detik.com