Tuesday, December 6, 2011

Tentang Seklumit Ruang Kemerdekaan

Memang sulit memilah pula memilih lagu-lagu yang tepat untuk dijejalkan di 512MB ini, dibawah ini adalah beberapa dari lagu-lagu yang kurang beruntung karena tertunjuk untuk dipaksa bersesakan di M2-512MB dalam HP saya. Terimakasihku melebihi persepsi manusia akan tingginya langit untuk kalian, bahwa kalian lah  penolongku, setia bernyanyi untuk sekedar menyenangkan hati, meramaikan sepi, menanggalkan resah, juga menerima muntahan amarah! (oke sepakat, ini berlebihan)
  1.  Equality― Begundal Lowokwaru
    Ini dia lagu sakral yang wajib di’sing-along’kan dulu ketika berkumpul di-skena masih menjadi rutinitas, dan ukulele adalah panglima pesta di jalanan. Miss it!

  2. Straight Edge― Minor Threat
    Cukup dengan  46 detik, mereka telah membidani movement besar dalam dunia ‘bawah tanah’ untuk mengatakan tidak untuk
    self destruction titik!
  3.  Never Broke Down― Horroh
    Sebenarnya saya kurang begitu tahu lagu ini bercerita tentang apa, tapi punggawa hardcore dari Jogja ini mampu mengemas gaharnya semangat dari kotanya, biasa saya ledakan di pagi hari sembari mengancing baju didepan cermin dan bersiap untuk melakukan rutinitas yang masih saya anggap cukup membosankan, yap, kuliah!

  4.  Membaca Gejala dari  Jelaga―Homicide
    Homicide membubarkan diri tahun 2007 lalu, mereka-lah yang paling banyak menyita ranah 512MB saya. Bahasa terminal dan intelektual yang mereka manunggal-kan dan dilahirkan berbentuk rima. Saran untuk yang ingin mendengar mereka, siapkan KBBI!

  5. Demokrasi―Sujiwo Tedjo
    Mbah paling jancuk ini punya cara sendiri untuk menerjemahan apa itu demokrasi,  bernyanyi bersama sindennya,  cukup tegas ia mendefinisikannya.
  6. Potret Kusam―Sosial Sosial
    Sinisme tentang semakin kusamnya negri ini, kejahatan politik yang semakin kompleks layak skrip sebuah film, tiap lini sarat akan konspirasi besar yang dengan  sangat santun disembunyikan. Yap, Selamat Datang di Indonesia!

  7. Slaves of Pain―Sepultura
    Pada intinya kita semua adalah budak dari entah.  Kali ini siapa hamba? Siapa pula paduka? Semua berjibaku untuk menjadi paduka, hingga akhirnya kita tersadar bahwa kita adalah hamba dari hamba dan sistem hamba-paduka ini adalah sumber pesakitan.
  8. Gugur Gunung―Unknown
    Holobis kuntul baris… Holobis kuntul baris... Di era yang serba individual ini, kerja bakti mungkin sudah cukup saat mengubur mayat saja! Haha
  9. King of Fools―Social Distortion
    Telak! Tertembak sangat telak! Jika mendengarnya, saya merasa bahwa sayalah tokoh utama dalam lagu ini. Tengadahkan kedua tangan dan satu… dua… tiga… berdoa mulai! Semua ini akan segera berubah.
Sudah ah, ngantuk!
Catatan:
Masih ada lagi puluhan lagi lagu yang berjejal di hp saya namun tidak sempat tertulis disini, merekalah kandidat yang belum-beruntung-diantara-yang-tidak-beruntung karena  tidak terpilih oleh ‘shuffle’ untuk di’play’ saat saya menulis tulisan ini.

0 comments: