Dipesisir senja ini aku terjaga,
Terpaku pijakan, dan enggan meggerakkan raga,
Matahari terbirit turun tanpa satupun anak tangga,
Kini ku saksikan setiap jengkal langit ditabur jelaga.
Rengek suara bayi tak mengajariku kembali cara menangis,
Menantang nestapa tanpa sedikitpun iba ku kais,
Detik ini akan ku dirikan nisan pada persemaian masa yang manis,
Dan ku pahami setiap kata dari setiap roman yang berujung tragis.
Kepada telunjuk yang telah memilih tempat untuk berpaut,
Ku kubur puing-puing asa tanpa sehelaipun kafan terbalut,
Ku paku rapat Pandora, membaut sebelum semua berujung kalut,
Kelak akan ku urut setiap runut tanpa takut lagi kaki terparut.
Dalam lamat hitam ini aku meniti buih,
Telah fasih ku maknai sederetan kisah tanpa kasih,
Dari tempat ini jejakan pertama melangkah tanpa tertatih,
Dan membisik kabar bahwa setiap pejuang yang pernah jatuh, aku dan mereka telah berdalih pulih.
0 comments:
Post a Comment