dan kau hanyalah ejawantah dari tulang rusuk satu manusia
konon mereka pun bersayap
dan kau tahu sayapmu adalah pena,
maka terbanglah
bukankah menarik mengarungi awan-awan imaji itu
ada jalan untuk menggayuki ranting mimpimu
hingga ke pelupuk
bila lelah, jangan enggan singgah dibumi kembali
disini, di tempatku belajar menapak kokoh
tanpa terpapah kiri dan kanan
lalu kemana lagi akan kau kepak sayapmu?
dengarlah dulu saat-saat jemarimu mulai menari
ada sayup genderang menghujam dari rentetan alfabetmu
berirama, membentuk ode bagi apapun yang bisa mendengarnya
sesering ini aku menunggu suara itu.
mengintip angkasa aksaramu
menunggu ceritamu
tentang yang kau lihat dari atas sana
berlipat-lipat babak
episode tak terhitung
terjuntai mengisah
menawarkan emosi
lalu
menjalar, hingga
mengadiksi.
0 comments:
Post a Comment